BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Pencemaran lingkungan adalah
perubahan sifat fisika, kimia dan biologi yang tidak dikehendaki pada udara,
tanah dan air. Perubahan tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi kehidupan
makhluk hidup. Salah satu pencemaran lingkungan yang sedang bergejolak pada
massa sekarang ini adalah pencemaran udara……..( 2 )
Pencemaran udara adalah kondisi udara
yang tercemar dengan adanya bahan, zat-zat asing atau komponen lain
di udara yang menyebabkan
berubahnya tatanan udara oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya(Kep.Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENKLH/1988)……( 2 )
Pencemaran udara
terjadi jika komposisi zat –zat yg ada diudara melampaui ambang batas yang
ditentukan . Adanya bahan- bahan kimia yang melampaui batas dapat membahayakan
kesehatan manusia. Bahan kimia yang merupakan zat pencemar udara adalah
karbondioksida (CO2), karbonmonoksida (CO), sulfurdioksida (SO2), oksida nitrogen
(NO2), senyawa hidrokarbon, dan partikulat logam berat. Dalam abad modern
dimana jumlah penduduk semakin banyak dan semakin padat,untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan kemajuan teknologi, maka aktivitas yang mengganggu
keseimbangan daur mareri semakin meningkat. Untuk menghambat atau mengurangi
atau menghilangkan akibat yang terlalu besar dari pengaruh lingkungan, maka
setiap orang harus sadar akan kepentingan agar kesetimbangan dalam lingkungan
hidup terjaga.
Pencemaran udara saat
ini telah mencapai tingkat yang mencemaskan, baik pencemaran di luar rumah (outdoor air pollution), maupun
pencemaran udara di dalam rumah (indoor
air pollution). Di kota-kota besar,dilaporkan bahwa ada 1,4 milyar penduduk
kota di dunia terkena bahan pencemar udara seperti partikel debu dan SO2 lebih
dari standar yang ditetapkan WHO. Diperkirakan ada 700 juta lebih jiwa wanita
yang terkena gangguan pernapasan akibat pencemaran udara di dalam
rumah(WHO,1991). Pencemaran udara di dalam rumah umumnya terdapat di
negara-negara berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa polusi di dalam rumah juga
menunjukkan angka yang tinggi, dan perlu diwaspadai.
Sebuah studi yang
dilakukan terhadap keadaan lingkungan dan kesehatan 1.055 rumah tangga yang
tersebar di lima wilayah Jakarta menunjukkan bahwa penyakit pernapasan banyak
terjadi pada ibu dan anak. Hal ini berkaitan erat dengan penggunaan bahan bakar
dapur, tidak adanya ventilasi di dapur, rumah lembab dan kurangnya sinar
matahari, penggunaan obat nyamuk, kepadatan penghuni rumah yang berkaitan
dengan status sosial ekonomi, dan adanya perokok dalam rumah……. ( 1 )
Kerugian karena polusi
udara sangatlah besar. Menurut Bank Dunia, biaya kesehatan yang terjadi karena
pencemaran udara di Jakarta senilai 220
juta USD per tahun (sekitar Rp. 2,2 Triliun). Bahan pencemar dalam udara dapat
menimbulkan gangguan kesehatan seperti iritasi saluran pernapasan, iritasi
mata, alergi kulit, bahkan bisa berupa penyakit kronis seperti bronchitis,
asma, dan kanker paru-paru. Dengan demikian, pencemaran udara di lingkungan rumah tangga penting untuk dikaji lebih jauh
karena berkontribusi besar dalam pencemaran udara secara umum.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1.2.1. Apa
ruang lingkup pencemaran udara?
1.2.2. Apa
komponen penyebab pencemaran udara di lingkungan rumah tangga?
1.2.3. Bagaimana
dampak komponen pencemar udara tersebut terhadap kesehatan?
1.2.4. Bagaimana
solusi pencemaran udara di lingkungan rumah tangga?
1.3. TUJUAN
PENULISAN
Adapun tujuan
penyusunan makalah ini adalah:
·
Mengetahui komponen penyebab pencemaran
udara di lingkungan rumah tangga
·
Mengetahui dampak komponen pencemar
udara terhadap kesehatan
·
Mengetahui solusi komponen pencemar
udara di lingkungan rumah tangga
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
RUANG LINGKUP PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara menurut
tempat dan sumbernya ada dua macam :
1.
Pencemaran
udara bebas (Outdoor air pollution), sumber
pencemaran udara bebas alamiah
berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll. Kegiatan manusia, misalnya
berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.
2. Pencemaran udara ruangan
(In door air pollution), berupa pencemaran
udara didalam ruangan yang berasal dari pemukiman, perkantoran
ataupun gedung tinggi. Sumber
dari pencemaran udara ruangan
berasal dari asap rokok,pembakaran asap dapur, bahan baku ruangan, kendaraan
bermotor dan lain-lainyang dibatasi oleh ruangan yang menghasilkan unsur-unsur
polutan ke atmosfir sebagai berikut : kabut asam, oksida nitrogen, CO,partikel
partikel padat, hidrogen sulfida (H2S), metil merkatan (CH3SH), NH3, gasklorin,
H2S, flour, timah hitam, gas-gas asam, seng, air raksa, kadmium,arsen, antimon,
radio nuklida, dan asap (H.J Mukono,2005)
Pencemaran
udara menurut tingkatannya :
1. Pencemar
primer. Polutan yang bentuk
dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut
sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO,
Nitrogen Oksida.
2.
Pencemar Sekunder. Berbagai bahan
pencemar kadang kala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru,
yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara
otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar
matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh
pencemar sekunder adalah Ozon, formaldehida, dan
Peroxy Acyl Nitrate (PAN),(H.J
Mukono,2005)……. ( 5 )
2.2. KOMPONEN
UTAMA PENYEBAB PENCEMARAN UDARA DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA
1. Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak
berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan
pada suhu dibawa -129OC. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan
fosil dengan udara, berupa gas buangan. dari
gas CO dapat pula terbentuk dari proses industry, juga dari kegiatan rumah
tangga. Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif sedikit,
seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan lain-lain.
2. Nitrogen Oksida (NO2)
Pencemaran gas NOx diudara terutama berasal dari gas
buangan hasil pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listri stasioner
atau mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar gas alami.
3. Belerang Oksida (SOx)
Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx
terdiri atas gas SO2 dan gas SO3 Konsentrasi gas SO2 diudara akan mulai
terdeteksi oleh indera manusia jika konsentrasinya berkisar antara 0,3 – 1 ppm.
4. Partikulat
Partikel adalah pencemar udara yang
berada bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat
diartikan secara murni atau sempit sebagai bahan pencemar udara yang berbentuk
padatan……( 4 )
Tabel
1. Beban Pencemaran Udara dari Kegiatan Rumah
Tangga/Pemukiman
di Sulawesi Selatan Tahun 2000
No
|
Parameter
|
Jumlah Beban Pencemaran (ton/tahun)
|
1
|
CO
|
24.713,068
|
2
|
NOX
|
101.452,089
|
3
|
SO2
|
5.820,230
|
4
|
SO2
|
5.820,230
|
5
|
Debu
|
24.353,210
|
Sumber:
Data Diolah dari Jumlah Konsumsi BBM ………..(
1 )
Berikut ini adalah
perilaku dalam rumah tangga yang mengandung komponen yang dapat mengakibatkan
pencemaran udara di lingkungan rumah tangga:
·
Aktivitas
rumah tangga; Bahan kimia dan material yang digunakan untuk membersihkan dapat
membersihkan dapat menghasilkan berbagai senyawa, seperti organik volatil, baik
pada saat pemakaian maupun pada saat penyimpanan. Penyimpanan yang buruk
maupun pembuangan sampahnya dapat
menyebabkan kontaminasi udara di dalam udara. Menyapu dan pembersihan debu juga
dapat menjadi sumber kontaminan.
·
Material dan
pelaratan rumah tangga; Menurut Hines, ghosh, loyalka and worder jr.,1993 (
Santos ), dua sumber senyawa organik yang di temukan di dalam gedung adalah cat
dan karpet. Keduanya mengandung volatile
organic compounds ( VOCs ), khususnya pada cat yang baru dioleskan dan
karpet baru.material baru yang mengemisikan VOCs, adalah adhesives dan lem (
yang digunakan pada tegel dan karpet), sealing
agents yang biasa digunakan pada jendela, varnish lantai, dan penutup
lantai/dinding. Material yang digunakan insulasi, seperti fiberglass dan
asbestos juga dapat menjadikan ancaman bagi kesehatan.
·
Aktifitas
pribadi ; Merokok dan memasak, Environment
Tobacco Smoke (ETS), Colognes,parfum
dan bau badan.
·
Sumber
microbial misalnya air, karpet dan perabotan rumah tangga lainnya.
2.3. DAMPAK
KOMPONEN PENCEMAR UDARA TERHADAP
KESEHATAN
Dampak
pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi oleh
negara-negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, termasuk
pencemaran di lingkungan rumah tangga sangat merugikan. Pencemaran tersebut
tidak hanya mempunyai akibat langsung terhadap kesehatan manusia saja, akan
tetapi juga dapat merusak lingkungan lainnya, seperti hewan, tanaman, bangunan
gedung dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di
Amerika Serikat pada tahun 1980, Kematian yang disebabkan oleh pencemaran udara
mencapai angka kurang lebih 51.000 orang. Angka tersebut cukup mengerikan
karena bersaing dengan angka kematian yang disebabkan penyakit jantung dan AIDS.
Secara
umum, dampak pencemaran udara terhadap kesehatan adalah:
1. sakit,
baik yang akut maupun kronis
2. penyakit
tersembunyi, yang dapat memperpendek umur, menghambat pertumbuhan dan
perkembangan
3. mengganggu
fungsi biologis dari: paru-paru, syaraf, transport oksigen oleh hemoglobin,
kemampuan sensorik(H.J Mukono,2005)……..(
6 )
Dampak
Pencemaran Oleh Karbon Monoksida
Karbon monoksida (CO) apabila terhisap
ke dalam paru-paru akan ikut ke peredaran
darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang akan dibutuhkan oleh tubuh.
Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolisme, ikut bereaksi
secara metabolisme dengan darah.
Seperti halnya oksigen, gas CO bereaksi
dengan darah (hemoglobin) :
Konsentrasi gas CO sampai dengan 100 ppm
masih dianggap aman kalau waktu kontak hanya sebentar. Gas CO sebanyak 30 ppm
apabila dihisap manusia selama 8 jam akan menimbulkan rasa pusing dan mual.
Konsentrasi gas CO disuatu ruang akan
naik bila diruangan itu ada orang yang merokok. asap rokok yang mengandung gas
CO dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm yang kemudian menjadi encer sekitar
400-5000 ppm selama dihisap. Konsentrasi gas CO yang tinggi didalam asap rokok
menyebabkan kandungan COHb dalam darah perokok meningkat. Keadaan ini ini merupakan factor risiko penyakit jantung.
Dampak Pencemaran Nitrogen
Oksida (NOx)
Konsentrasi gas NO yang tinggi dapat menyebabkan
gangguan pada system saraf yang mengakibatkan kejang-kejang. Bila keracunan ini
terus berlanjut akan dapat menyebabkan kelumpuhan. Gas NO akan menjadi lebih
berbahaya apabila gas itu teroksidasi oleh oksigen sehinggga menjadi gas NO2.
Pencemaran udara oleh gas NOx dapat
menyebabkan timbulnya Peroxy Acetil Nitrates yang disingkat dengan PAN.
Peroxi Acetil Nitrates ini menyebabkan iritasi pada mata yang menyebabkan mata
terasa pedih dan berair. Campuran PAN bersama senyawa kimia lainnya yang ada di
udara dapat menyebabkan terjadinya kabut foto kimia atau Photo Chemistry
Smog yang sangat menggangu lingkungan.
Dampak
Pencemaran oleh Belerang Oksida (SOx)
Udara lingkungan rumah tangga yang telah
tercemar SOx menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada systen
pernapasaannya. Hal ini karena gas SOx yang mudah menjadi asam tersebut
menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan dan saluran napas yang lain
sampai ke paru-paru. Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi pada bagian
tubuh yang terkena……( 4 )
2.4.
SOLUSI PENCEMARAN UDARA DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA
Terjadinya
pencemaran udara di lingkungan rumah tangga harus segera ditanggulangi dengan
melakukan pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kesakitan pada manusia.
Dalam melakukan pencegahan secara tepat tergantung pada sifat dan sumber
polutan udara.
Ada
lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas di lingkungan rumah tangga(dr.drh. Mangku Sitepoe
,1997)………( 3 )
1. Absorbsi.
Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasi yang
cukup tinggi.
2. Adsorbsi.
Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat adsorben.
Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan.
Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.
3. Kondensasi.
Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai titik
kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi tinggi
dan penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain)
4. Pembakaran.
Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas Hidrokarbon yang
terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon Dioksida dan air.
Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersama-sama dengan proses
pembakaran secara kimia.
5. Reaksi
kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang.
Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang
akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk
menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur
arang.
Pencegahan
pencemaran udara di dalam ruangan bisa dilakukan dengan :
·
Ventilasi yang
sesuai, yaitu mengusahakan polutan yang
masuk ke ruangan seminimum mungkin.salah
satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menempatkan ventilasi dekat dengan
sumber pencemar. Udara yang keluar dari ruangan dan
udara yang masuk ke
ruangan disesuaikan dengan kebutuhan.
·
Filtrasi,
dengan
cara memasang filter yang dipergunakan dalam ruangan untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.
·
Pembersihan udara secara
elektronik. Udara yang
mengandung polutan dilewatkan
melalui alat ini sehingga polutan udara
dalam ruangan sudah berkurang atau disebut bebas polutan.
·
membiasakan diri untuk mengkonsumsi
makanan mengandung serat tinggi. Serat makanan dapat menetralkan zat pencemar
udara dan mengurangi penyerapan logam berat melalui sistem pencernaan. ( 1 )
Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat dilakukan melalui enam konsep. ( 1 )
1. Membersihkan”
(Scrubbing). Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat scrubbing ada
berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
2. Menggunakan
filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan filter.
Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat
semipermeable yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan
pembersihan gas dan filter polutan partikel.
3. Mempergunakan
presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya, sebab
langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi
aliran listrik sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan polutan
partikel dan ditampung di dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara
yang telah dibersihkan.
4. Mempergunakan
kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis atau
kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan
gaya sentripetal yang memakai siklon.
5. Program
langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik pencemaran
udara yang bergerak maupun stasioner.
6. Menggalakan
penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas pertamanan dan
penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran. Sebab tumbuhan
akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan melepaskan oksigen sehingga
mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
·
Pencemaran udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan
adanya bahan, zat-zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
·
Komponen
pencemar udara utama yaitu, CO2 (Karbon dioksida), CO (Karbonmonoksida),
NO (Nitrogen monoksida), NO2 (Nitrogen oksida), SO (Sulfur monoksida), SO2
(Sulfur dioksida)
·
Ada berbagai aktivitas rumah tangga yang
dapat memicu terjadinya pencemaran udara di lingkungan rumah tangga, seperti
merokok,dsb.
·
Secara umum, dampak pencemaran udara
terhadap kesehatan adalah:sakit, baik yang akut maupun kronis, penyakit
tersembunyi, yang dapat memperpendek umur, menghambat pertumbuhan dan
perkembangan, mengganggu fungsi biologis dari: paru-paru, syaraf, transport
oksigen oleh hemoglobin, kemampuan sensorik
Pencemaran
udara di lingkungan rumah tangga dapat dicegah dan ditanggulangi.
3.2.
SARAN
Dengan
semakin banyaknya jumlah penduduk di pemukiman,maka pencenaran udara semakin
rentan meningkat.karena itu diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah,
ahli kesehatan lingkungan, dan masyarakat untuk menanggulangi kemungkinan
dampak yang akan muncul.
DAFTAR PUSTAKA
I.
LILISKARLINA (K11109305)
Ekasatya N, 1991
Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Lingkungan, Departemen
Perindustrian R.I, Jakarta.
Joseph M, Patula
(1989). The Object of Environmental Ethics, dalam Environmental
Management, An International Journal for Decision Makers and Scientists, Vol
13, Number 3, p. 273.
http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp pada tanggal 18 September
2010
II.
OLYMPIA
RIAMAS PUTRI (K11109310)
Kristanto,
Ir. Philip. 2002, Ekologi Industri,
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Mahida, U.N,
1981, Pencemaran Udara dan Pemanfaatan Limbah Industri, diterjemahkan
oleh Prof. DR.Ir. Otto Soemarsoto, Penerbit C.V. Rajawali, Jakarta.
Tugaswati,
A.T. 1993. Penelitian Monitoring Pencemaran Udara di DKI Jakarta. Hasil kunjungan
ke http://www.litbang.depkes.go.id/ekologi pada tanggal 21 September 2010.
III.
A. CENDRA PERTIWI (K11109319)
Saeni (1989), Kimia
Lingkungan, PAU-IPB Bogor.
Wisaksono,
W dkk (1981), Peranan Analisa Kimia Dalam Menunjang Masalah lingkungan
Hidup, Seminar Nasional Metode Analisa Kimia, Bandung.
IV.
A. KINARKAS A (K11109256)
http://perpumda.jakarta.go.id/simkota/PENCEMARAN%20UDARA.htm
(Diakses pada tanggal 19 september 2010)
BAPEDAL. 1999. Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan. Catatan Kursus pengelolaan
Kualitas Udara. Jakarta.
V.
GABRIELLA GLORIA (K11109293)
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan
Udara. Penerbit Kanisius:Jakarta.
http://www.kpbb.org/makalah_ind/PenanggulanganPencemaranUdara.pdf
(Diakses pada tanggal 18 september 2010)
VI.
MUH.IHRAMSYAH NUR (K11109302)
Kastiyowati, I. Dampak dan
Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara. Staf Puslitbang Tek Balitbang
Dephan. Hasil kunjungan ke http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp
pada tanggal 21 September
2010
http://pollutionnews.blogspot.com/2008/09/upaya-penanggulangan-pencemaran-udara.html
(Diakses pada tanggal 21 september 2010)