Kamis, 22 Desember 2011

PENYEBAB PENCEMARAN UDARA DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            LATAR BELAKANG

Pencemaran lingkungan adalah perubahan sifat fisika, kimia dan biologi yang tidak dikehendaki pada udara, tanah dan air. Perubahan tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi kehidupan makhluk hidup. Salah satu pencemaran lingkungan yang sedang bergejolak pada massa sekarang ini adalah pencemaran udara……..( 2 )
Pencemaran udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan adanya bahan, zat-zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya(Kep.Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup   No.02/MENKLH/1988)……( 2 )
Pencemaran udara terjadi jika komposisi zat –zat yg ada diudara melampaui ambang batas yang ditentukan . Adanya bahan- bahan kimia yang melampaui batas dapat membahayakan kesehatan manusia. Bahan kimia yang merupakan zat pencemar udara adalah karbondioksida (CO2), karbonmonoksida (CO), sulfurdioksida (SO2), oksida nitrogen (NO2), senyawa hidrokarbon, dan partikulat logam berat. Dalam abad modern dimana jumlah penduduk semakin banyak dan semakin padat,untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kemajuan teknologi, maka aktivitas yang mengganggu keseimbangan daur mareri semakin meningkat. Untuk menghambat atau mengurangi atau menghilangkan akibat yang terlalu besar dari pengaruh lingkungan, maka setiap orang harus sadar akan kepentingan agar kesetimbangan dalam lingkungan hidup terjaga.
Pencemaran udara saat ini telah mencapai tingkat yang mencemaskan, baik pencemaran di luar rumah (outdoor air pollution), maupun pencemaran udara di dalam rumah (indoor air pollution). Di kota-kota besar,dilaporkan bahwa ada 1,4 milyar penduduk kota di dunia terkena bahan pencemar udara seperti partikel debu dan SO2 lebih dari standar yang ditetapkan WHO. Diperkirakan ada 700 juta lebih jiwa wanita yang terkena gangguan pernapasan akibat pencemaran udara di dalam rumah(WHO,1991). Pencemaran udara di dalam rumah umumnya terdapat di negara-negara berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa polusi di dalam rumah juga menunjukkan angka yang tinggi, dan perlu diwaspadai.
Sebuah studi yang dilakukan terhadap keadaan lingkungan dan kesehatan 1.055 rumah tangga yang tersebar di lima wilayah Jakarta menunjukkan bahwa penyakit pernapasan banyak terjadi pada ibu dan anak. Hal ini berkaitan erat dengan penggunaan bahan bakar dapur, tidak adanya ventilasi di dapur, rumah lembab dan kurangnya sinar matahari, penggunaan obat nyamuk, kepadatan penghuni rumah yang berkaitan dengan status sosial ekonomi, dan adanya perokok dalam rumah……. ( 1 )
Kerugian karena polusi udara sangatlah besar. Menurut Bank Dunia, biaya kesehatan yang terjadi karena pencemaran udara di Jakarta  senilai 220 juta USD per tahun (sekitar Rp. 2,2 Triliun). Bahan pencemar dalam udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti iritasi saluran pernapasan, iritasi mata, alergi kulit, bahkan bisa berupa penyakit kronis seperti bronchitis, asma, dan kanker paru-paru. Dengan demikian, pencemaran udara di lingkungan  rumah tangga penting untuk dikaji lebih jauh karena berkontribusi besar dalam pencemaran udara secara umum.

1.2.            RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah  sebagai berikut:
1.2.1.      Apa ruang lingkup pencemaran udara?
1.2.2.      Apa komponen penyebab pencemaran udara di lingkungan rumah tangga?
1.2.3.      Bagaimana dampak komponen pencemar udara tersebut terhadap kesehatan?
1.2.4.      Bagaimana solusi pencemaran udara di lingkungan rumah tangga?

1.3.       TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah:
·         Mengetahui komponen penyebab pencemaran udara di lingkungan rumah tangga
·         Mengetahui dampak komponen pencemar udara terhadap kesehatan
·         Mengetahui solusi komponen pencemar udara di lingkungan rumah tangga
BAB II
PEMBAHASAN


2.1. RUANG LINGKUP PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya ada dua macam :
1.      Pencemaran udara bebas (Outdoor air pollution), sumber pencemaran udara bebas alamiah berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll. Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.
2.      Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara didalam ruangan yang berasal dari pemukiman, perkantoran  ataupun gedung tinggi. Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari asap rokok,pembakaran asap dapur, bahan baku ruangan, kendaraan bermotor dan lain-lainyang dibatasi oleh ruangan yang menghasilkan unsur-unsur polutan ke atmosfir sebagai berikut : kabut asam, oksida nitrogen, CO,partikel partikel padat, hidrogen sulfida (H2S), metil merkatan (CH3SH), NH3, gasklorin, H2S, flour, timah hitam, gas-gas asam, seng, air raksa, kadmium,arsen, antimon, radio nuklida, dan asap (H.J Mukono,2005)
Pencemaran udara menurut tingkatannya :
1.      Pencemar primer. Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida.
2.      Pencemar Sekunder. Berbagai bahan pencemar kadang kala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formaldehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN),(H.J Mukono,2005)……. ( 5 )



2.2.       KOMPONEN UTAMA PENYEBAB PENCEMARAN UDARA DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA
1. Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu dibawa -129OC. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan fosil dengan udara, berupa gas buangan.  dari gas CO dapat pula terbentuk dari proses industry, juga dari kegiatan rumah tangga. Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif sedikit, seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan lain-lain.
2. Nitrogen Oksida (NO2)
Pencemaran gas NOx diudara terutama berasal dari gas buangan hasil pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listri stasioner atau mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar gas alami.
3. Belerang Oksida (SOx)
Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx terdiri atas gas SO2 dan gas SO3 Konsentrasi gas SO2 diudara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia jika konsentrasinya berkisar antara 0,3 – 1 ppm.
4. Partikulat
Partikel adalah pencemar udara yang berada bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau sempit sebagai bahan pencemar udara yang berbentuk padatan……( 4 )

Tabel 1. Beban Pencemaran Udara dari Kegiatan Rumah
Tangga/Pemukiman di Sulawesi Selatan Tahun 2000

No
Parameter
Jumlah Beban Pencemaran (ton/tahun)
1
CO
24.713,068
2
NOX
101.452,089
3
SO2
5.820,230
4
SO2
5.820,230
5
Debu
24.353,210
Sumber: Data Diolah dari Jumlah Konsumsi BBM ………..( 1 )
                        Berikut ini adalah perilaku dalam rumah tangga yang mengandung komponen yang dapat mengakibatkan pencemaran udara di lingkungan rumah tangga:
·         Aktivitas rumah tangga; Bahan kimia dan material yang digunakan untuk membersihkan dapat membersihkan dapat menghasilkan berbagai senyawa, seperti organik volatil, baik pada saat pemakaian maupun pada saat penyimpanan. Penyimpanan yang buruk maupun  pembuangan sampahnya dapat menyebabkan kontaminasi udara di dalam udara. Menyapu dan pembersihan debu juga dapat menjadi sumber kontaminan.
·         Material dan pelaratan rumah tangga; Menurut Hines, ghosh, loyalka and worder jr.,1993 ( Santos ), dua sumber senyawa organik yang di temukan di dalam gedung adalah cat dan karpet. Keduanya mengandung volatile organic compounds ( VOCs ), khususnya pada cat yang baru dioleskan dan karpet baru.material baru yang mengemisikan VOCs, adalah adhesives dan lem ( yang digunakan pada tegel dan karpet), sealing agents yang biasa digunakan pada jendela, varnish lantai, dan penutup lantai/dinding. Material yang digunakan insulasi, seperti fiberglass dan asbestos juga dapat menjadikan ancaman bagi kesehatan.
·         Aktifitas pribadi ; Merokok dan memasak, Environment Tobacco Smoke (ETS), Colognes,parfum dan bau badan.
·         Sumber microbial misalnya air, karpet dan perabotan rumah tangga lainnya.

2.3.       DAMPAK  KOMPONEN PENCEMAR UDARA TERHADAP KESEHATAN
Dampak pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi oleh negara-negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, termasuk pencemaran di lingkungan rumah tangga sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak hanya mempunyai akibat langsung terhadap kesehatan manusia saja, akan tetapi juga dapat merusak lingkungan lainnya, seperti hewan, tanaman, bangunan gedung dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 1980, Kematian yang disebabkan oleh pencemaran udara mencapai angka kurang lebih 51.000 orang. Angka tersebut cukup mengerikan karena bersaing dengan angka kematian yang disebabkan penyakit jantung dan AIDS.
Secara umum, dampak pencemaran udara terhadap kesehatan adalah:
1.      sakit, baik yang akut maupun kronis
2.      penyakit tersembunyi, yang dapat memperpendek umur, menghambat pertumbuhan dan perkembangan
3.      mengganggu fungsi biologis dari: paru-paru, syaraf, transport oksigen oleh hemoglobin, kemampuan sensorik(H.J Mukono,2005)……..( 6 )
 Dampak Pencemaran Oleh Karbon Monoksida
Karbon monoksida (CO) apabila terhisap ke dalam paru-paru akan ikut ke  peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang akan dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolisme, ikut bereaksi secara metabolisme dengan darah.
Seperti halnya oksigen, gas CO bereaksi dengan darah (hemoglobin) :
Konsentrasi gas CO sampai dengan 100 ppm masih dianggap aman kalau waktu kontak hanya sebentar. Gas CO sebanyak 30 ppm apabila dihisap manusia selama 8 jam akan menimbulkan rasa pusing dan mual.
Konsentrasi gas CO disuatu ruang akan naik bila diruangan itu ada orang yang merokok. asap rokok yang mengandung gas CO dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm yang kemudian menjadi encer sekitar 400-5000 ppm selama dihisap. Konsentrasi gas CO yang tinggi didalam asap rokok menyebabkan kandungan COHb dalam darah perokok meningkat. Keadaan ini  ini merupakan factor risiko penyakit jantung.
 Dampak Pencemaran Nitrogen Oksida (NOx)
Konsentrasi gas NO yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada system saraf yang mengakibatkan kejang-kejang. Bila keracunan ini terus berlanjut akan dapat menyebabkan kelumpuhan. Gas NO akan menjadi lebih berbahaya apabila gas itu teroksidasi oleh oksigen sehinggga menjadi gas NO2.
Pencemaran udara oleh gas NOx dapat menyebabkan timbulnya Peroxy Acetil Nitrates yang disingkat dengan PAN. Peroxi Acetil Nitrates ini menyebabkan iritasi pada mata yang menyebabkan mata terasa pedih dan berair. Campuran PAN bersama senyawa kimia lainnya yang ada di udara dapat menyebabkan terjadinya kabut foto kimia atau Photo Chemistry Smog yang sangat menggangu lingkungan.
Dampak Pencemaran oleh Belerang Oksida (SOx)
Udara lingkungan rumah tangga yang telah tercemar SOx menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada systen pernapasaannya. Hal ini karena gas SOx yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan dan saluran napas yang lain sampai ke paru-paru. Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena……( 4 )

2.4. SOLUSI PENCEMARAN UDARA DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA
Terjadinya pencemaran udara di lingkungan rumah tangga harus segera ditanggulangi dengan melakukan pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kesakitan pada manusia. Dalam melakukan pencegahan secara tepat tergantung pada sifat dan sumber polutan udara.
Ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas  di lingkungan rumah tangga(dr.drh. Mangku Sitepoe ,1997)………( 3 )
1.      Absorbsi. Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasi yang cukup tinggi.
2.      Adsorbsi. Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat adsorben. Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.
3.      Kondensasi. Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai titik kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi tinggi dan penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain)
4.      Pembakaran. Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas Hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon Dioksida dan air. Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersama-sama dengan proses pembakaran secara kimia.
5.      Reaksi kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang. Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur arang.

Pencegahan pencemaran udara di dalam ruangan bisa dilakukan dengan :
·         Ventilasi yang sesuai, yaitu mengusahakan polutan yang masuk  ke ruangan seminimum mungkin.salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menempatkan ventilasi dekat dengan sumber pencemar. Udara yang keluar dari ruangan dan udara yang masuk ke ruangan disesuaikan  dengan kebutuhan.
·         Filtrasi, dengan cara memasang filter yang dipergunakan dalam ruangan untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.
·         Pembersihan udara secara elektronik. Udara yang mengandung polutan dilewatkan melalui alat ini sehingga polutan udara dalam ruangan sudah berkurang atau disebut bebas polutan.
·         membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan mengandung serat tinggi. Serat makanan dapat menetralkan zat pencemar udara dan mengurangi penyerapan logam berat melalui sistem pencernaan. ( 1 )

Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat dilakukan melalui enam konsep. ( 1 )
1.      Membersihkan” (Scrubbing). Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
2.      Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan filter. Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat semipermeable yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan pembersihan gas dan filter polutan partikel.
3.      Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya, sebab langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran listrik sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung di dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
4.      Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya sentripetal yang memakai siklon.
5.      Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik pencemaran udara yang bergerak maupun stasioner.
6.      Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran. Sebab tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan melepaskan oksigen sehingga mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen.

BAB III
PENUTUP

3.1.            KESIMPULAN

·         Pencemaran udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan adanya bahan, zat-zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
·         Komponen  pencemar udara utama yaitu, CO2 (Karbon dioksida), CO (Karbonmonoksida), NO (Nitrogen monoksida), NO2 (Nitrogen oksida), SO (Sulfur monoksida), SO2 (Sulfur dioksida)
·         Ada berbagai aktivitas rumah tangga yang dapat memicu terjadinya pencemaran udara di lingkungan rumah tangga, seperti merokok,dsb.
·         Secara umum, dampak pencemaran udara terhadap kesehatan adalah:sakit, baik yang akut maupun kronis, penyakit tersembunyi, yang dapat memperpendek umur, menghambat pertumbuhan dan perkembangan, mengganggu fungsi biologis dari: paru-paru, syaraf, transport oksigen oleh hemoglobin, kemampuan sensorik
Pencemaran udara di lingkungan rumah tangga dapat dicegah dan ditanggulangi.
    

3.2.            SARAN

      Dengan semakin banyaknya jumlah penduduk di pemukiman,maka pencenaran udara semakin rentan meningkat.karena itu diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, ahli kesehatan lingkungan, dan masyarakat untuk menanggulangi kemungkinan dampak yang akan muncul.




DAFTAR PUSTAKA

       I.            LILISKARLINA (K11109305)
Ekasatya N, 1991 Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Lingkungan, Departemen Perindustrian R.I, Jakarta.

Joseph M, Patula (1989). The Object of Environmental Ethics, dalam Environmental Management, An International Journal for Decision Makers and Scientists, Vol 13, Number 3, p. 273.
http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp pada tanggal 18 September
2010

     II.            OLYMPIA RIAMAS PUTRI (K11109310)
Kristanto, Ir. Philip. 2002, Ekologi Industri, Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Mahida, U.N, 1981, Pencemaran Udara dan Pemanfaatan Limbah Industri, diterjemahkan oleh Prof. DR.Ir. Otto Soemarsoto, Penerbit C.V. Rajawali, Jakarta.
Tugaswati, A.T. 1993. Penelitian Monitoring Pencemaran Udara di DKI Jakarta. Hasil kunjungan ke http://www.litbang.depkes.go.id/ekologi pada tanggal 21 September 2010.

 III.            A. CENDRA PERTIWI (K11109319)
Saeni (1989), Kimia Lingkungan, PAU-IPB Bogor.

Wisaksono, W dkk (1981), Peranan Analisa Kimia Dalam Menunjang Masalah lingkungan Hidup, Seminar Nasional Metode Analisa Kimia, Bandung.

 IV.            A. KINARKAS A (K11109256)
http://perpumda.jakarta.go.id/simkota/PENCEMARAN%20UDARA.htm (Diakses pada tanggal 19 september 2010)
BAPEDAL. 1999. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. Catatan Kursus pengelolaan Kualitas Udara. Jakarta.


    V.            GABRIELLA GLORIA (K11109293)
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Penerbit Kanisius:Jakarta.
http://www.kpbb.org/makalah_ind/PenanggulanganPencemaranUdara.pdf (Diakses pada tanggal 18 september 2010)

 VI.            MUH.IHRAMSYAH NUR (K11109302)
Kastiyowati, I. Dampak dan Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara. Staf Puslitbang Tek Balitbang Dephan. Hasil kunjungan ke http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp pada tanggal 21 September
2010

http://pollutionnews.blogspot.com/2008/09/upaya-penanggulangan-pencemaran-udara.html (Diakses pada tanggal 21 september 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar